Odontogenik tumor merupakan tumor pada rahang yang muncul dari jaringan odontogenik (pembentuk gigi). Bagaimana bisa tumor terbentuk? Padahal odontogenesis sudah lama terjadi? Dan kamu sudah dewasa sekarang?
Mari mengingat kembali bahwa ada dua tipe jaringan embrionik yang berperan dalam pembentukan gigi yaitu ektoderm dan ektomesenkim.
Pada awal masa embriogenesis, bakal sel pulpa gigi (ektomesenkim primitif) bermigrasi dari neural crest menuju rahang, lalu menempatkan diri di posisi gigi masing-masing. Yang terjadi selanjutnya adalah, sel-sel tersebut ”memerintahkan” (mengirim sinyal ke lapisan ektoderm) untuk ”menurunkan” sejumlah sel (berupa sel dental lamina) yang di kemudian hari akan menjadi enamel organ. Naahh.. lapisan dalam enamel organ inilah yang nantinya akan menjadi ameloblas yang mampu mensekresikan matriks enamel (Amelogenin adalah protein utama yang ditemukan dalam matriks enamel, gen yang mengkodekan protein ini berada dalam kromosom-X).
Setelah enamel organ tiba di lokasi, sel-sel ektomesenkim yang telah menunggu, merubah diri menjadi sel pulpa gigi. Lalu sel pulpa terluar yang berdekatan dengan ameloblas, berdiferensiasi menjadi odontoblas dan membentuk matriks dentin sembari ameloblas membentuk matriks enamel. Setelah mahkota terbentuk, bagian dalam dan luar enamel organ ”menyemprotkan” dua lapisan selanjutnya (stratum intermedium & stellate reticulum) dan tumbuh ke bawah membentuk struktur silinder (Sheath of Hertwig’s) yang membatasi daerah luar akar gigi.
Jadi perlu diingat bahwa sebuah gigi dibentuk dari 2 tipe jaringan embrionik, yaitu ektoderm dan ektomesenkim. Keajaiban embriogenesis disini adalah ketika jaringan-jaringan yang terlibat di peristiwa pembentukan gigi ini ternyata terprogram secara genetis, sehingga gigi dapat berakar tunggal pada anterior, berakar ganda pada tengah, dan berakar ganda – triplet di posterior rahang.
Poin dari artikel ini adalah untuk mengingat kembali tentang terminologi dan memberi informasi bahwa TIDAK seluruh jaringan ini mengalami apoptosis ketika tugasnya selesai. Sisa-sisa sel odontogenik bisa jadi masih ada di periodontal ligamen dan gingiva untuk selamanya. Di gingiva kita kenal dengan istilah sisa epitel Serres (epitel Rest of Serres), sedangkan di ligamen periodontal dikenal sebagai Rest of Mallasez. Secara pribadi, saya belum mengetahui mengapa sisa-sisa ektomesenkim ini mampu bertahan/tidak dapat hilang dari jaringan mesodermal sekitar. Dari sisa-sisa epitel inilah yang mengawali tumor odontogenik pada manusia dewasa. Ada pula sumber ketiga, yaitu epitel enamel sisa yang membungkus mahkota gigi yang belum erupsi.
Sekarang tinjau AMELOBLASTOMA..
Apakah itu? Ya benar.. ameloblastoma adalah tumor odontogenik yang mana sel-selnya menyerupai enamel organ dan beberapa menyerupai ameloblas, akan tetapi sel-sel tersebut tidak mampu membuat matriks enamel. Tumor jenis ini biasanya terjadi pada usia pertengahan masa hidup manusia, jauh setelah proses odontogenesis selesai.
Pencetusnya dimungkinkan terdapat bahan karsinogenik yang mampu mengkonversi sebuah sel pada salah satu Epithel Rest untuk berubah menjadi sel tumor.
Perlu diingat, bahwa sel tumor selalu menyerupai jaringan dimana ia tumbuh. Sel-sel sisa epitel Mallasez dan Serres pada suatu saat akan mampu berubah menjadi ameloblas, jadi tidak mengherankan jika sel tumor menyerupai ameloblas.
Poin dari tumor ini adalah, tumor ini tidak berkapsul, mampu menginfiltrasi disekitar bone marrow (secara lokal), tidak metastasis, bisa terjadi pada seluruh bagian rahang, terbanyak pada regio mandibula bagian tengah dan belakang. Unilokular namun jika berkembang, bisa menjadi multilokular.
Ameloblastoma yang muncul dari sisa epitel Mallasez muncul sebagai intrabony tumor, cukup jarang ameloblastoma yang muncul dari sisa epitel Serres.
Semoga bermanfaat.
Terima Kasih!
Jangan berhenti belajar, anak bangsa!
Salam Sejawat.